Lari! Ada Wibu!

Friday, March 4, 2022

Beberapa waktu lalu, saat temannya keponakanku yang masih SD kelas 6 main di rumah, tidak sengaja aku dengar dia ngomong "eh, adek kamu wibu ya?"
Aku sebagai ibu-ibu yang suka kepo dengan pembahasan bocil jaman sekarang, langsung cari tahu deh, apa sih yang dimaksud dengan wibu tuh?

Berdasarkan artikel-artikel yang aku baca, semuanya menjelaskan bahwa wibu adalah kata serapan dalam bahasa asing (inggris) untuk merujuk seseorang yang suka dan terobsesi dengan kebudayaan Jepang secara khusus. Dan orang yang dimaksud bukanlah orang Jepang asli yaa.
Kata Wibu sendiri sudah dipersingkat, dari kata aslinya yaitu weeaboo yang juga sering disebut dengan weeb.

Mungkin kalau dulu, kata yang sering kita dengar adalah otaku ya, nah wibu ini berbeda dengan otaku. Otaku digunakan untuk merujuk orang Jepang yang menyukai suatu hobi secara mendalam dan berlebihan. Ada otaku game, otaku komputer, dsb. Jadi kata ini digunakan khusus untuk warga negeri sakura, dan pada awalnya berkonotasi negatif gitu deh.

Young boy reading manga.jpg


Sekarang, balik lagi ke kata wibu. Penggunaan kata ini memang ditujukan untuk orang-orang luar Jepang yang terlihat sangat menyukasi sesuatu yang berbau Jepang-Jepangan, dan biasanya adalah anime atau manga. Mereka yang teridentifikasi menjadi wibu, biasanya sok-sokan menambah satu-dua patah kata berbahasa Jepang saat sedang ngobrol seperti "eh, watashi pengen makan cilok deh." hehe. Dan selain itu, mereka juga suka menirukan gaya salah satu karakter manga atau anime yang disukainya.

Wibu sendiri, sering dijadikan kata untuk meledek dan cemoohan. Jadi jangan heran kalau anak-anak jaman sekarang suka pakai kata ini sembarangan sambil menertawakan temannya. Dan banyak juga yang menggunakan kalimat "Lari! ada wibu!" untuk komentar negatif di sosial media.

Tapi, apakah semua orang yang suka hal-hal berbau dan bersinggungan dengan kebudayaan Jepang cocok dipanggil wibu? Menurut penjelasan dalam thejapaneseway.com, sebenernya sih enggak.. Orang-orang yang menyebut dan menganggap dirinya sendiri sebagai wibu, biasanya justru salah persepsi tentang kebudayaan Jepang itu sendiri. Rata-rata pengetahuan mereka tentang kebudayaan Jepang bersumber dari Manga atau Anime yang ditontonnya saja, dan apa yang ditunjukkan disana juga tidak sepenuhnya mirip dengan kebudayaan jepang asli karena sudah didramatisir untuk konsumsi fans. Mungkin ini ya, yang membuat mereka diledek dengan kata wibu, karena salah konsep tentang budaya Jepang.

Jadi, menonton seluruh anime Studio Ghibli atau suka dengan desain Muji house tidak membuatmu menjadi wibu kok.

Terus bagaimana nih kalau anak atau keponakaan kita mulai menyukai sesuatu berbau kebudayaan Jepang? Mungkin ada sedikit kekhawatiran jika mereka akan berlebihan dan mulai mendeskripsikan diri sendiri menjadi wibu. Nah, untuk menghindari salah persepsi dan salah konsep, ada baiknya kita ajak saja mereka ke pusat kebudayaan Jepang untuk melihat kebudayaan negeri tersebut secara keseluruhan atau bisa daftarkan mereka les bahasa Jepang agar pengetahuan mereka tentang negara itu tidak hanya berdasarkan anime atau manga favorit mereka saja.

Sekarang ga perlu lari kalau ada wibu yaa.. 




2 comments:

  1. Wibu itu mungkin penggemar Jepang yang masih kaget, baru kenal, jadi keren-kerenan gitu.

    ReplyDelete