Aku dan (ex) koleksiku

Monday, July 18, 2011

Pernah SD kan?
:D

Kalo diingat-ingat, pas jaman SD punya hobi mengoleksi sesuatu tidak?
Kalau iya, berarti kita satu tujuan. *apaaa coba. :D

Semuanya itu berawal dari majalah Bobo yang sering aku beli dari jaman aku kelas 3 SD.. Hampir semua profil anak-anak yang aku baca di majalah itu pasti menyebutkan koleksinya. Ada yang koleksi boneka tweety lah, koleksi Barbie sama baju-bajunya, koleksi miniatur sailormoon, dan lain sebagainya yang langsung bisa membuat anak berumur 8 tahun iri dan pengen punya koleksi juga.

That's me.

Setelah menjalani pemikiran mendalam yang cukup lama untuk anak seusiaku, akhirnya waktu itu aku memutuskan untuk mulai mengumpulkan serutan berbagai macam bentuk dan ukuran. Aku pikir, mengoleksi serutan lucu cukup berguna juga. Selain bisa dipakai juga bisa untuk mainan dikelas saat jam istirahat, jadi mulailah saat itu aku rajin membeli serutan di Ibunya temanku yang kebetulan jualan didepan sekolah.

1..2..3.. 5! udah mulai terkumpul lima buah serutan. Ada yang bentuknya truk molen, ada juga yang seperti akuarium. Cute, lucu, sesuai kepribadianku. Hahahah.

Tapi lama-lama bosan juga. Lagipula, serutan ternyata gampang sekali berkarat. Benar-benar tidak menarik.
Akhirnya, setelah beberapa minggu aku tinggalkan koleksiku di kotak mainanku. :D

Nah, sekarang mulai lagi mencari sesuatu yang bisa dikoleksi dan tidak membosankan.

Namun, apa daya. Tetap saja aku bosan. Dulu, setelah mengoleksi serutan-serutan nan cute itu aku sempat mengoleksi perangko juga loh. Filatelis! Hahaha. Agak terlalu tua untuk anak SD memang, tapi ya dasar aku ini suka ikut-ikutan. Jadi Filatelis pun karena terinspirasi majalah bobo.

Selain itu, aku juga pernah jadi pengoleksi kartu bergambar. Ini lebih yahud, karena kartu itu bisa untuk mainan dan kalau aku menang aku bisa dapat kartu dari orang yang kalah. Agak lebih murah daripada mengoleksi serutan, tentu saja.

Wah, kalau diingat-ingat lucu juga ya. Aku sampai geli sendiri. :D
Entah kenapa, dari semua barang yang aku punya malah tidak pernah terpikir untuk mengoleksi majalah-majalah yang menumpuk dibelakang rumahku.

Padahal, tanpa di rencanakan pun aku pasti membeli majalah setiap minggunya. Entah itu Donal Bebek atau Bobo atau Aku Anak Soleh. Dan, sekarang aku jadi merasa bodoh karena telah menyia-nyiakan majalah sebanyak itu.

Aduuuuuh, andai semua majalahnya aku bundel.. andai aku menyimpannya dengan benar..

Nyesel!

Aku sekarang pasti sudah jadi cewek pengoleksi majalah anak-anak tahun 90an!




Where's the backspace button?!


Sincerely, Fauzia.





It's a lil bit too much, dear..

Tuesday, July 12, 2011

Sesuatu yang terlalu sering diperlihatkan, suatu saat akan berubah menjadi kesombongan. -cool anon-

Domokrasi versi ayahku

Thursday, July 7, 2011

"Merah
Burgundy
Coklat muda
Coklat tua
Ijo
Pink
Kuning
Pirang
Ungu
Putih
Biru..

Apapun, asal ga hitam ya.."

-Ayahku, saat aku minta izin ngewarnain rambut.

:)