Self Reminder

Thursday, December 12, 2013




"Hal yang jelek pada diriku akan membuatku berpikir jelek terhadap orang lain. Bukan sebaliknya"



Malam Pertama, Nginep di Bandara!

Saturday, July 27, 2013


Halo fellas!

Akhirnya setelah direncanakan sekian lama aku dan nitong pergi juga ke Singapura-Kuala Lumpur-Melaka dari tanggal 3-9 Juli kemaren. Rencananya sih aku update blog ini mau nyeritain pengalaman-pengalaman pas disana, berhubung udah banyak yang nagih ceritanya juga. *siape jugaaa*. Selain cerita pengalaman, mungkin ada baiknya aku tulis sekaligus tips dan referensi ya, biar komplit gitu. Siapa tau kan, setelah ini teman-teman ada yang mau nyoba backpackeran kesana juga. :D

Baiklah, aku bakalan mulai cerita. Tapi sebelumnya, mau kasih tau dulu kalau cerita, tips, dan referensinya akan bersambung-sambung jadi 4 judul post. Biar ga kepanjangan gitu deh, dan biar terorganisir dengan baik *sok penting*.

Sebelum memulai perjalanan ini, aku dan nitonk memang sudah merencanakannya dari jauh-jauh hari. Uum, ya sekitar setahun lah. LOL. Jauh amat? Haha, boong lah, paling juga 10 bulanan. *sama aja mbak!* Sebenernya apa sih yang disiapin pertama kali untuk bisa backpackeran khususnya keluar negeri? Jelas itu adalah passport. Makanya kita berdua bikin paspor dulu, aku bikin di Jakarta, dan nitonk bikin di semarang. Sesuai dengan domisili tentunya, jadi jangan rempong-rempong keluar kota, kecuali memang kantor imigrasinya ada diluar kota.

Lalu bagaimana caranya bikin passport? Apa aja syaratnya? Berapa biayanya? Dimana letak kantor imigrasinya? Jawabannya adalah GOOGLE. Yep, just googling it. Banyak ko blog-blog yang ngepost semua jawaban dari FAQ diatas. Aku juga sebelum googling dulu, biar pinter. Hehe.Karena post-an ini bukan untuk bercerita bagaimana cara bikin passport, jadi aku skip aja ya masalah per-passport-annya.

Misalnya passport udah ada, lalu apa lagi dong yang perlu disiapkan?

Tentu saja tiket. Entah itu tiket pesawat, kapal laut, kereta, bis, dan odong-odong. Tergantung kamu akan menggunakan alat transportasi apa untuk sampai ke tempat tujuan backpackeranmu itu. Nah, berhubung tujuanku ke Singapura, aku menyiapkan tiket pesawat. Saat itu aku pakai penerbangan Air Asia, karena sumber-sumber terpercaya mengatakan kalau Air Asia itu cukup murah dan backpacker friendly. Apalagi kalau dapet tiket promo. Namun sayang sekali, aku dan nitonk tidak mendapatkan tiket promo untuk terbang ke Singapura. Alhasil, untuk tiket PP JKT-SING dan SING-JKT aku harus membayar Rp. 1.150.000, padahal banyak loh yang bisa dapet Rp. 500.000 atau lebih murah lagi!

Mungkin karena kurang pengalaman serta kurang banyak bertanya aja nih, makanya aku ga dapet tiket murah. Selain itu juga, aku melakukan pembelian langsung ke counter Air Asia di jalan Dharmawangsa Jakarta Selatan, bukan online seperti yang lainnya. Hal ini disebabkan karena aku dan Nitonk ga punya kartu kredit! LOL. Ibuku punya sih, tapi aku ga mau pinjem, takut merepotkan.

Tiket sudah ditangan, booking number sudah dikirim pihak Air Asia melalui email, dan jadwal penerbangan pun sudah jelas, lalu berikutnya apa yang harus disiapkan?

Rencana perjalanan, referensi hostel (kalau bisa, booking hostel langsung!), dan tujuan yang jelas!

Buat rencana perjalananmu. Istilah kerennya sih travel itinerary; kapan kamu sampai, dimana, jam berapa, mau ngapain, naik apa. Loh kok, backpacker pake rencana perjalanan?? Santai dong, kan ga ikutan travel agency?? Ups, iya bener sih.. Seorang backpacker memang santai. Tapi kali ini kan aku sedang ngomongin first-time backpacker. Bener-bener seseorang yang baru aja keluar negeri, ga ada salahnya dong bikin rencana perjalanan biar lebih terarah. Lagian bikinnya pun ga perlu yang rempong, yang penting terencana dengan baik

Bagaimana dengan referensi hostel? Apa perlu? Jelas perlu banget! Berdasarkan pengalamanku sendiri nih ya, yang sebelum pergi TIDAK BOOKING HOSTEL SAMA SEKALI. Hal ini sangat merepotkan. Apalagi TIDAK BOOKING HOSTEL DAN TIDAK PUNYA REFERENSI HOSTEL SAMA SEKALI. Ini akan membuatmu pengen nangis dinegeri orang. Lol. Sekarang cari referensi hostel dan booking online bisa dilakukan dimana saja kok. Kuncinya tetap= GOOGLING

Tujuan yang jelas juga penting menurutku, kita akan kemana, dan ada tempat menarik apa disana. Harus di list, apalagi kamu tipikal backpacker yang takut/malu bertanya penduduk lokal.

Nah, yang penting sudah ditangan, terakhir mari kita persiapkan mental. Bagiku sendiri itu merupakan hal yang penting. First flight, first time to go abroad only with a friend, semuanya first time. Haha. Agak norak gapapa, kita harus melewati fase norak sebelum sampai ke fase keren. Lol.

Sampai juga aku ditanggal 2 Juli. Flight ke singapura dijadwalkan tanggal 3 Juli jam 18.45. harus check in 2 jam sebelum departure. Di tanggal 2 Juli ini jadwalku adalah menjemput Nitonk yang baru sampai dari Semarang di stasiun Senen sekitar jam 4 sore. Setelahnya aku bawa dia kerumah ibuku yang sangat deket dengan bandara Soetta, biar besok berangkatnya cukup naik ojek. :D

Lalu tangal 3 Juli, jam 4, aku dan Nitonk udah sangat siap buat check in bandara. Tapi sebenernya kami berdua agak was-was juga sih sama berat backpack, takutnya lebih dari 7 kilo dan harus ambil bagasi yang mana akan menambah biaya lagi (sesuai aturan Air Asia). Tapi ternyata kekhawatiran kita ga terbukti tuh, soalnya di bandara tas kami sama sekali ga disentuh buat ditimbang. Petugasnya males juga kali ya liat tas-tas lusuh begitu. HAHA.

Karena sebelumnya aku sudah check in website, prosesku untuk nunggu pesawat ga terlalu lama sih. Begitu masuk bandara Terminal 3, petugas mencheck boarding pass kami, lalu petugas imigrasi juga mencheck Paspor kami, kemudian saat masuk gate untuk menunggu keberangkatan, tas kami diperiksa. Inget ya, jangan bawa air minum, karena itu tidak boleh. Cukup bawa tumbler aja, nanti di Singapura barang tersebut sangat berguna. Kita bisa mengisi tumbler dari keran-keran air minum, lumayan penghematan :p.

Akhirnya jam 21.45 waktu Singapura aku dan Nitonk sampai di bandara Internasional Changi. Waktu liat dari jendela pesawat aja aku udah bisa bayangin dalemnya kaya apa, pasti mewah deh. Ternyata bener, bandara Changi itu besar banget. Terdiri dari 3 terminal, dan kami mendarat tepat di terminal 1. Karena kami sampai pada malam hari, aku dan Nitonk memang merencanakan untuk menginap di bandara, selain menghemat biaya perjalanan, menginap di bandara Changi merupakan salah satu pengalaman yang harus dicoba, karena banyak sumber yang bercerita tentang kesan-kesan bobo unyu di Changi. Pokoknya aku dan Nitonk harus coba!


Karena waktu juga masih terlalu sore untuk tidur, aku dan nitonk memutuskan untuk mainan internet dulu. Di bandara Changi, banyak terdapat spot free internet yang kan mati tiap 15 menit pemakaian. Lumayan untuk mengabari orang-orang rumah, secara paketan gprs telkomselku ga bisa dipake disana.
Selesai berurusan dengan internet, aku dan nitonk memutuskan utuk foto-foto sebentar *teteup* dan tentunya ke toilet alias tandas dalam bahasa melayu. Toilet di bandara Changi jelas bersih, di tiap stall terdapat disinfektan untuk membersihkan toilet, jadi higienis. Tapi sayangnya, toilet tersebut ga ada semprotan untuk ceboknyaaa, jadi kita kudu cebok pake tissue. Makanya, bagi yang tidak biasa cebok pake tissue, sebelum ke singapura sebaiknya siapkan tissue basah.

Bandara Changi itu sangat besar dan memiliki fasilitas sangat komplit dan beragam. Hal ini disebabkan karena Changi juga merupakan bandara transit dimana penerbangan selanjutnya akan dilakukan disana. Sebelum memutuskan untuk mengelilingi Changi, tentunya aku dan Nitonk membekali diri dengan map bandara dan Airport Guide yang bisa diambil secara gratis. Berbekal peta dan airport guide kami pun mulai menelusuri tiap meter bandara, dan NYASAR! LOL. Gila aja ya, dari terminal 1 kami jalan kaki ke terminal 3, padahal jaraknya bisa bikin keser-keser. Padahal aku udah tau loh, kalau untuk muterin bandara Changi, kami bisa menaiki skytrain yang menghubungkan tiap terminal. Tapi dasarnya kami terlalu excited, jadi kelewatan terus itu skytrainnya.

Saking cepetnya Skytrain sampe blur

Lalu sampailah kami diterminal 3. Kiri-kanan bisa kami liat toko-toko brand terkenal macam Hermes, Burberry, dan Prada, aku cuma bisa bengong liat tas-tas ala Syahrini tersebut. Lalu aku sadari kalau aku lapar. LOL. Akhirnya kami memutuskan untuk mencari 7eleven, yang ternyata berada di Terminal 1. HAH!. Tapi kami sudah pinter, dan menaiki skytrain kesana. Aku pikir di 7eleven bandara Changi kita bisa makan mi cup berkuah hangat, tapi ternyata nenek-nenek yang jaga bilang “we don’t have hot water”, jadilah kami makan roti aja malem itu. T-T

Setelah selesai urusan perut, kami pun mulai lagi mengelilingi bandara Changi, khususnya terminal 1. Foto-foto di photobooth yang lucu, maen-maen di taman, sampai maen internet gratis lagi. HAHAHA. Sudah capek berkeliling bandara, akhirnya kami memutuskan untuk tidur, kami kembali lagi kearah gate awal kami keluar pesawat karena disana terdapat snooze lounge berisi 6 recliner yang terlihat cukup nyaman ditiduri. Eh, ternyata disana sudah ada bapak-bapak bule yang sedang tidur dengan unyunya, serta dua orang mbak-mbak yang keliatannya belum tertidur pulas. Masih ada space kosong untuk aku dan Nitonk, Alhamdulillah sekali.

 Tips menginap di bandara Changi:
1. Bawa selimut! At least kain bali lah. Lumayan untuk menutupi badan sekaligus penahan dinginnya AC bandara Changi yang menusuk tulang. Kaos kaki juga tidak apa-apa.
2. Bawa Tissue basah. Jelas untuk cebok bagi yang tidak terbiasa memakai tissue kering saja. Eh sebenarnya ada sih toilet dengan semprotan air untuk cebok, tapi letaknya dibawah dekat prayer room. Jaga-jaga kalau susah menemukan toilet tersebut.
3. Pelajari Airport Guide dengan benar. Baca petanya perlahan-lahan, supaya ga ada kejadian kaya aku. Huhu. Dimana kita bisa menjangkau skytrain juga penting.
4. Jangan malu bertanya. Kalau merasa tidak lancar berbahasa inggris, gunakan saja bahasa Indonesia baku, yang mirip-mirip bahasa melayu. Petugas informasi bisa mengerti kok.
5. Carilah snooze lounge, karena tempatnya nyaman untuk bobo!
6. Jangan lupa untuk TIDAK KELUAR IMIGRASI bandara terlebih dahulu, karena semua fasilitas yang aku sebutkan diatas berada di area transit.

Randomly Asked Question:
> Emang boleh ya, nginep di bandara? Ga takut diusir? Banyak gitu yang tidur disana?
   Bolehlah ya, secara Changi itu banadara internasional dan bandara transit, jadi banyak penumpang yang hanya nongkrong beberapa jam di Singapura sampai pesawat berikutnya datang. Dengan begitu banyak juga penumpang-penumpang yang tidur didalam bandara. Mulai gelaran badan di karpet, terlentang di kursi panjang, sampai sekedar leyeh-leyeh di sofa yang super cozy.

> Tidak apa-apakah kalau kita sampai bandara malam terus check imigrasi di pagi harinya?
Tentu saja tidak apa-apa. Buktinya aku tidak ditahan pemerintah Singapura karena melakukan hal tersebut. Santai saja, selama kita tidak melakukan hal-hal ilegal. :D


Baiklah, selamat tidur di bandara Changi ya! Post selanjutnya akan bercerita tentang bagaimana keadaan Singapura sampai naik bis ke Kuala Lumpur. Stay tune!

Fauzia

Success?

Thursday, July 11, 2013

"To laugh often and love much;
to win the respect of intellingent persons and the affection of children;

to earn the approbation of honest citizens and endure the betrayal of false friends;

to appreciate beauty;

to find the best in others;

to give of one's self;

to leave the world a bit better, whether by a healthy child, a garden patch or a redeemed social condition;

to have played and laughed with enthusiasm and sung with exultation;

to know even one life has breathed easier because you have lived

-this is to have succeeded."

  -- Ralph Waldo Emerson--

A Nice Quote from Salim A. Fillah

Friday, June 28, 2013


Jika kau merasa besar, periksa hatimu
mungkin ia sedang bengkak
Jika kau merasa suci, periksa jiwamu
mungkin itu putihnya nanah dari luka nurani
Jika kau merasa tinggi periksa batinmu
mungkin ia sedang melayang kehilangan pijakan
Jika kau merasa wangi, periksa ikhlasmu
mungkin itu asap dari amal shalihmu yang hangus dibakar riya'

-Salim A. Fillah-


An eye for an eye

Monday, April 29, 2013

Kalau tiba-tiba ada seseorang datang dan menyakiti hatiku tanpa sebab yang jelas, aku akan mengingat-ingat apakah aku dulu pernah menyakitinya?
Menyakiti seseorang yang penting baginya?
Menyakiti dengan ucapanku?
Atau mungkin dengan perilakuku?
Bahkan bisa saja dengan keacuhanku?
Tapi kalau sampai aku tidak menemukan apa yang sebenarnya menjadi dasar utama dia melakukan itu pada hatiku, aku akan berpikir "oh, mungkin saja keberadaanku yang menyakitinya..".
Dan aku harus maklum karenanya. :)

Android versus Blackberry

Sunday, April 21, 2013

I dont know why the users of those gadgets always fight like a bunch of idiots.
___________
Aku mau cerita nih.
Bulan februari lalu, akhirnya aku memutuskan untuk ganti handphone. Dari blackberry menjadi android. Lumayan sulit sih buat memutuskan ganti gadget, secara aku emang butuh bbm buat keep in touch sama mas bewok di pekalongan sana. Emang lah ya, applikasi chat sekarang buanyak macemnya, tapi melihat kemampuan BB (gemini curve edge) sedikit khawatir aja komunikasi via dunia maya bakalan terganggu.

Nah, sekarang sudah 2bulan nih aku pakai Shiro (samsung S3 mini). Dan terjawab sudah kekhawatiranku sebelumnya. Chattingan tetep lancar terkendali walopun aku dan mas bewok masing masing memakai gadget yang berlawanan. Kita biasa pakai applikasi KakaoTalk yg superunyu itu untuk saling mengabarkan keadaan. Tapi akhir2 ini juga sering pake WeChat karena dibanding Kakao yang sering error di BB, WeChat lumayan lancar.
___________

Nah loh, kalo cinta aku aja bisa bersatu (err) dengan dua gadget yg berlawanan tersebut, kenapa para pengguna maniak itu ga bisa berenti bertengkar di dunia maya berkomentar jelek dan membanggakan gadgetnya abis-abisan ya? Seakan akan mereka brand ambassador penting utusan planet namec dengan misi menyelamatkan dunia dengan gadget mereka.
Delusional sekali.

Bukannya setiap beli gadget apalagi smartphone kita bisa melihat dengan jelas specs dan fitur2 untuk menimbang kemampuan benda tersebut?
So, what the hell are they fighting for?

Is it an act of trolling or just stupid? --"