Bikin Jurnal, Yuk

Friday, October 26, 2018

Seiring bertambahnya umur yang mulai memasuki usia akhir 20an (huhu sudah tua euy..) aku pikir-pikir, banyak juga hal-hal yang sudah maupun belum kulakukan. Baik itu kegiatan yang berhubungan dengan diri sendiri, keluarga, dan orang lain.

Karena termasuk orang yang cuek, aku sama sekali tidak punya catatan tentang kegiatan tersebut. Pernah suatu kali mencoba membuat bullet journal tapi hanya bertahan kurang lebih dua bulan saja tuh. Hehe.

Mungkin kah aku yang malas atau memang bullet journal tidak cocok sama kepribadianku ya?

Tapi sebenarnya seberapa pentingkah catatan kegiatan macam bullet journal ini?

Kuy lah kita cek..

Googling sebentar, kemudian ketemu. Tentang journaling..

Sebagian besar tulisan yang aku temui di google mengatakan bahwa journaling memiliki manfaat untuk mengurangi efek dari kesehatan mental. Terutama untuk orang-orang yang memiliki gangguan kecemasan, depresi, dan tekanan berlebihan.

“Writing in a journal reminds you of your goals and of your learning in life. It offers a place where you can hold a deliberate, thoughtful conversation with yourself.” – Robin S. Sharma


Tingkat depresi bisa menurun karena menulis jurnal itu bisa membuat seseorang lebih fokus pada apa yang sedang dikerjakan maupun yang akan dilakukan. Untuk orang-orang yang seylalu cemas akan keberhasilan usahanya pasti tertolong dengan bantuan jurnal. Orang tersebut bisa melihat persentase keberhasilannya, berapa lama dia membutuhkan waktu untuk mencapai goals-nya, dan memonitor apakah dirinya sendiri masih “on track” saat melakukan kegiatannya.

Sebenarnya kalau dilihat sih, inti dari journaling itu sendiri adalah menulis. Dan memang, menulis adalah salah satu bentuk terapi yang paling mudah. Inget kan, kemarin kau nulis soal anak introvert yang merasa lebih baik saat menulis diary? Nah, itulah kekuatannya menulis. Tapi perlu digaris bawahi, menulis jurnal membutuhkan detail dan struktur terutama dalam bullet journaling.

Ngomong-ngomong, sudah tahukah apa itu bullet journaling alias BuJo?

Aku sendiri baru tahu bullet journaling saat belajar bersama ibu-ibu kece komunitas Ibu Profesional dalam kelas Bunda Sayang beberapa bulan lalu. Saat itu, salah satu member menceritakan kegiatan hariannya yang sedang ia lakukan dan pupuk untuk bisa jadi good habit, dan itu adalah bullet journaling.

Terbukti juga sih, dalam kelas, beliaulah yang paling rajin mengerjakan tugas dan tantangan bahkan berturut-turut menjadi yang terbaik diantara member lainnya.

Melalui BuJo, mbak Nita ini mampu mengatur kegiatan kesehariannya dengan baik loh. Tugas-tugas dalam komunitas selalu tepat waktu beliau kerjakan. Mantul kaan..

Bullet journaling itu sebenarnya sama kaya jurnal harian, hanya saja ditulis dengan cara singkat berdasarkan poin-poin pentingnya saja. Tahu tools bullet and numbering dalam microsoft word kan? Nah, kurang lebih sih begitulah sebuah bullet journal disusun.

Setelah tahu apa itu bullet journal, aku langsung cari buku dong.. maklum, gampang banget terbawa arus positif. Hehe. Setelahnya, aku mulai menulis, menggambar, dan menghias dalam buku tersebut. Eits, kok digambar? Iyaaa soalnya sempet lihat-lihat BuJo punyanya orang-orang di pinterest and.. when i looked that, it was just hella good, you know??? Coba aja deh googling sendiri. Gemas pokoknya. Bullet journalnya udah kaya semacam karya seni gitu. Ada gambar bunga-bunganya, warna-warni, dll.. masyaallah.

Terniat

Sumber gambar: klik

Langsung deh ya, sisi seniku tergelitik dan mulai menghias bullet journal bikinanku juga. Sampai dibela-belain beli pulpen warna-warni hehe.

Habit tracker di BuJo ibu zia

Dan begitulah, akhirnya selama kurang lebih dua bulan rajin mengisi bullet journal, aku pun menyerah sendiri. Dari yang semangat isi habit tracker yang kubuat disana, sampe ke tahap “ah udah deh besok aja lah.” haha. Parah sih yaa..

Udah gitu nih, semua pulpen warna-warninya ilang semua dipake yasmine untuk corat-coret. Makin lemeslah aku untuk mengisi bullet journal ala-ala.

Well... memang, ekspektasi tidak pernah sama dengan realita. Kadang bisa lebih bagus, kadang jadi kurang bagus. Hehe.

Eits, tapi akhir-akhir ini aku juga mulai membuat jurnal lagi loh.. bukan bullet journal legend, tapi jurnal penjualan karena Alhamdulillah sedang membangun usaha baru.

Jurnalnya juga aku bikin simple aja, hanya untuk mencatat kas masuk dan keluar setiap harinya. Kalau ada yang dulunya anak IPS, pasti ngerti deh. Dan aku pikir jurnal kas ini cocok sama aku, soalnya aku selalu semangat sih ngisinya. Haha.

So, ada yang udah mulai tertarik untuk membuat jurnal?

Kuy lah kita bikin, biar punya sedikit catatan tentang perjalan hidup.


#wanita&pena
#portofolio

#day04

#RumbelLiterasiMedia

No comments:

Post a Comment