Menulis Lagi, yuk!

Friday, February 23, 2018

Bismillah.

Saya ngat sekali awal membuat blog ini, saat itu usia beranjak masuk ke masa young adult. 20 tahun. Terlintas dalam pikiran, tepat dihari ulang tahun, saya harus membuat blog sebagai tempat menuangkan ide, yang entah kenapa terus bermunculan setiap harinya. Mungkin salah satu gejolak masa muda (aish), pikiran selalu datang silih berganti, terkadang konyol, tapi dilain waktu "muncul benernya".
Saat itu yang saya sama sekali tidak memiliki pengetahuan apapun tentang dunia blogging dan tulis-menulis.Kebetulan hanya sering melakukan blog-walking dan kemudian tertarik untuk membuat blog. bahkan, untuk membuatnya saja harus meminta bantuan seorang teman yang cukup mahir di dunia IT.

Setelah memiliki blog, saya mencoba belajar basic blogging melalui internet; bagaimana cara memposting tulisan, fitur-fitur apa saja yang ada dalam sheet postingan, sampai kemudian belajar utak-atik tampilan layout dan tema blog hingga bisa memasang gadget sendiri dengan mengcopy-paste html dll.
Kalau dipikir-pikir ternyata banyak materi yang dipelajari memakai metode trial and error dengan bantuan mbah google.

Usia muda, pekerjaan rumah juga belum terlalu banyak, Kuliah pun masih terasa santai, dan kebetulan saya bekerja part-time sebagai server warnet disekitar kampus merupakan faktor-faktor kenapa dulu cukup sering posting bermacam-macam tulisan. Walaupun terkadang hanya share lirik lagu, tapi blog ini lumayan sering dibuka dibandingkan sekarang. Padahal; saat itu teman kuliah belum banyak yang memiliki blog.
Berikut contoh-contoh tulisanku dulu. Masyaallah, heran banget sekarang kalau baca. :D

Kembali lagi ke masa yang lebih lalu, masa-masa SMA. Awal-awal masuk sekolah, tepatnya kelas X, saya memiliki hobi menulis cerpen dan novel remaja. Mungkin karena tahun 2004 adalah masa boomingnya teenlit dan ftv kali ya. Belum lagi karena masa itu virus-virus merah jambu mulai bertebaran dalam kehidupan sebagai remaja.
Dan kalau diingat lagi, sekarang saya terheran-heran, kok ya dulu bisa sih, menulis novel remaja dengan tulisan tangan sepanjang dua buku tulis? Lancar sekali idenya. Dan menulis cerita itu bukan untuk dilombakan, tidak diposting di akun media sosial manapun, tidak untuk pamer, tapi untuk hiburan teman-teman sekelas, karena senang sekali rasanya buku yang berisi tulisan saya dibaca teman-teman dan mereka terhibur.

Salah satu cerpen saya jaman SMA. huhu

Sekarang memang berbeda dengan masa lalu, tapi seharusnya berubah menjadi lebih baik. Tapi buktinya sekarang malah selalu "nge-blank" tiap berhadapan dengan empty sheet di layar handphone dan laptop. Saya malah jadi pengen ngaca sambil teriak "Helooo zia yang dulu, dimana kamu sekarang?" haha.

Awal mula merasakan malas dan tidak semangat menulis adalah saat saya tinggal di Jakarta. Entah kenapa, hidup di kota yang begitu sibuknya membuat lupa bahwa saya memiliki blog. Saya mulai jarang menulis, karena waktu seakan tidak cukup. Sampai akhirnya pindah lagi ke Pekalongan saat menikah.
Pernikahan yang di susul momen kehamilan lalu kemudian memiliki anak. Banyak sekali tema yang seharusnya bisa ditulis, tapi kemudian terlewat begitu saja. Otak seakan buntu. Buktinya hanya sedikit yang bisa saya tulis dan post di blog saat itu. T_T
Hampir satu tahun lebih rasanya saya tidak produktif, stress dengan status baru menjadi ibu, hingga terlupa memiliki blog dan kesenangan untuk menulis.

Lalu kemudian atas izin Allah saya berkenalan dengan komunitas Ibu Profesional, saat pertama kali mendapatkan tugas Nice Homework dalam kelas matrikulasi IIP yang diharuskan untuk mengerjakannya dalam bentuk tulisan yang bisa di share di media manapun, saya jadi teringat dengan blog ini lagi dan menjadi lebih sering menulis. Walaupun hanya untuk mengerjakan tugas.

Alhamdulillah, sepertinya Allah banyak menjawab doa-doa saya untuk menjadi pribadi yang produktif dan bermanfaat melalui komunitas Ibu Profesional ini. Sekarang jadi lebih semangat dan memiliki keinginan untuk menulis lagi.
Itulah kenapa saya memilih rumbel Literasi Media dan tidak menyia-nyiakan kesempatan jika ada Kulwap Menulis, because i feel something that i had felt back then when i was a young adult and teenager.
Walaupun belum 100 persen yakin apakah ini yang disebut passion atau bukan. tapi sudah seharusnya saya berubah menjadi The best version of me.
Dan, Zia versi yang dulu itu selalu suka menulis. Maka inilah saatnya, saya menjadi orang yang suka menulis dengan lebih baik dan lebih bermanfaat.


pekalongan, 22 februari 2018








8 comments:

  1. Kereeen.. aku juga lo lo jaman SMP-SMA nulis puisi, cerpen Dan novel di Buku tulis. Sregep banget. Sampai akhirnya ada buku hasil tulisanku yang hilang sampai bikin semangat nulis jadi kendor.

    Mari Kita jaga semangat menulis ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siap. Apalagi dibimbing mba Marita, pasti semangat terus 😘

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
  2. Wah.. mba Zia keren.. sudah ada semangatnya nih.

    ReplyDelete
  3. Itu cerpen jaman SMA nya dirapiin terus dibikin teenlit mbaakk hehe

    ReplyDelete
  4. Wahhh.. Kereen ini, sma udah bikin cerpen dan masih disimpan rapi...

    ReplyDelete
  5. Wah.. dokumentasinya rapi banget mbak masih ada. Aku lho entah dimana..keren mbak..selamat menebar lebih banyak manfaat nih dengan semangat barunya😊😍

    ReplyDelete