PPL Part 3

Thursday, October 6, 2011

Salah seorang temanku, via chat, bertanya:
"rasanya ngajar apa sih?"
Lalu aku dengan tingkat ke-sotoy-an super tinggi sambil mengutip salah satu twit-nya pak Anis Baswedan, menjawab:
"ngajar itu kaya candu."

Well, mungkin terlalu awal kalau aku bilang Teaching is addictive karena aku hanya kebagian ngajar beberapa kelas tok pas PPL saat ini. Bisa dibilang belum terlalu punya banyak pengalaman lah. Tapiiiiiii, jujur aja yang aku rasakan memang begitu kok.

Teaching is truly addictive.


Dan, apakah yang membuatnya menjadi sebuah candu?



Awal ngajar aku memang masih grogi banget, bahkan sampai salah masuk kelas. Doh, malunya ga ketulungan deh. Tapi, setelah mulai menyampaikan materi dan melihat mata murid-murid yang berbinar aku mulai merasakan "asik"nya mengajar. Apalagi ketika aku tanya mereka: "Do you understand?" dan mereka menjawab "Yes, I do.", bahagianyaaaaaa sampe ke sum-sum tulang!
Lebay? Indeed. Banyak kok muridku yang bilang kalau aku lebay. :D

Nah, itulah candunya. Rasa bahagia karena bisa membuat mereka mengerti itulah yang bikin aku ingin terus mengajar. Mungkin itu jugalah yang membuat guru-guruku dari SD (aku ga TK :D), SMP, SMA dan Kuliah, masih terus mengabdi untuk profesi ini. I salute for their great job.

Dari beberapa kelas yang aku ajar, aku punya cerita seru nih. Kebetulan aku juga pernah masuk ke kelas VII, VII, dan IX. Dan, dari masing-masing tingkatan itu ternyata punya karakter sendiri loh. :D.

Kelas VII: Anak-anak kelas ini secara fisik memang kecil-kecil dan imut-imut, dan ternyata kelakuan mereka pun masih anak-anak sekaleeeee. Maklum sih, mereka baru saja lulus SD. :) Kalau aku ngjar dikelas ini, sebelum memasuki kelas aku harus minum banyak-banyak dan munjaga pita suara. What for? Buat teriak-teriak didalam kelas. Serius. Murid kelas VII punya kekuatan suara super. Suara mereka keras bagaikan toa masjid, apalagi kalau mereka mulai mengobrol dengan teman-temannya. Aku harus teriak-teriak buat meredamnya. Aish..
Kebetulan, materi yang aku ajar untuk kelas VII itu tentang command and prohibition. Untuk membuat mereka senang dengan materi, aku dan teman-teman merancang metode pembelajaran menarik dengan lagu "if you're happy and you know it". Seru sih, karena mereka semua semangat sekali menyanyinya. Eiiiitsss, tapi kok disetiap akhir lagu mereka malah menambahkan seruan "BUKAK SITIK JOSS!". -___-" Bener-bener deh yaaa..
Belum lagi ketika aku suruh mereka to sing a song. Tahu tidak, lagu apa yang dinyanyikan? ANDECA ANDECI BORA BORIIII..sambil joget ala parto pula. Omooo!

Kelas VIII: Nah, dari semua tingkatan aku sebenarnya paling suka mengajar anak kelas VIII. Sebagai murid mereka cukup nurut perintah gurunya. Jika mereka mulai ribut, cukup dengan sedikit omongan langsung diem deh. Interaksi pun berjalan lancar. Pokoknya kelas VIII sip banget.

Kelas IX: Sebenarnya, ketika disuruh mengajar kelas IX, aku cukup grogi juga. Karena mereka sudah besar-besar. Materinya pun sudah mulai serius. Aku jadi takut sendiri nantinya mereka tidak paham dengan penjelasanku. Tapi, karena mereka sudah mulai dewasa, mereka mulai berani menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
Namun, ada beberapa hal kurang enak ketika mengajar kelas IX. Beberapa dari mereka ada yang kurang bersahabat bahkan menolak untuk berinteraksi. Mungkin karena gaya mengajarku aja kali ya.. Tapi, it's okay i still love to teach them.

Ga semua pengalamanku mengajar asik-asik dan lancar-lancar aja loh. Aku juga pernah marah-marah dikelas karena hal yang ga mengenakan. -___-" Contohnya saat ada beberapa anak yang sama sekali ga menanggapi perintahku dan asal seenaknya sendiri. Jujur aja, kalau begitu aku keseeeeelll luar biasa.

Weeeeelllll..... Pada akhirnya kelihatan juga kan, kalau aku masih guru praktikan yan masih perlu banyak berlajar? :D

be the best teacher! :)

All of pictures taken from random tumblr.

x.o.x.o, Fauzia

No comments:

Post a Comment