Belajar dari Nabi #1

Tuesday, October 11, 2011

Salaaamm.. :)

Alhamdulillah, i'm totally fine today. No migraine anymore, so I can do my activity well.

Kemarin, saat mengawasi ujian mid anak-anak, aku sempat membaca beberapa cerita dalam buku agama yang tergeletak dimeja guru. Salah satunya kisah nabi Musa A. S.


"Suatu hari, Allah SWT berfirman kepada Nabi Musa as, “Hai Musa, bila nanti kau akan bertemu dengan-Ku lagi, bawalah seseorang yang menurutmu kamu lebih baik daripada dia.” Nabi Musa as lalu pergi ke mana-mana; ke jalanan, pasar, dan tempat-tempat ibadat. Ia selalu menemukan dalam diri setiap orang itu suatu kelebihan dari dirinya. Mungkin dalam beberapa hal yang lain, orang itu lebih jelek dari Nabi Musa, tetapi Nabi Musa selalu menemukan ada hal pada diri orang itu yang lebih baik dari dirinya. Nabi Musa tidak mendapatkan seorang pun yang terhadapnya Nabi Musa dapat berkata, “Aku lebih baik dari dia.”
Karena gagal menemukan orang itu, Nabi Musa masuk ke tengah-tengah binatang. Dalam diri binatang pun ternyata selalu ada hal-hal yang lebih baik daripada Nabi Musa. Seperti kita ketahui, burung Merak, misalnya, bulunya jauh lebih bagus dari bulu manusia. Sampai akhirnya Nabi Musa melewati seekor anjing kudisan. Nabi Musa berpikir, “Mungkin sebaiknya aku pergi membawa dia.” Ia pun lalu mengikat leher anjing itu dengan tali. Namun ketika sampai ke suatu tempat, Nabi Musa melepaskan anjing itu.
Ketika Nabi Musa datang untuk bermunajat lagi di hadapan Allah SWT, Tuhan bertanya, “Ya Musa, mana orang yang Aku perintahkan kepadamu untuk kaubawa?” Nabi Musa menjawab, “Tuhanku, aku tidak menemukan seseorang pun yang aku lebih baik darinya.” Tuhan lalu berfirman, “Demi keagungan-Ku dan kebesaran-Ku, sekiranya kamu datang kepadaku dengan membawa seseorang yang kamu pikir kamu lebih baik darinya, Aku akan hapuskan namamu dari daftar kenabian.”


Cerita diatas benar-benar membuatku tertunduk-tunduk malu. Malu banget. Entah berapa kali ya, baik itu didalam hati maupun dengan lisan yang cetha aku berkata bahwa "aku lebih baik dari dia.."
Padahal, nabi Musa sekalipun tidak pernah berpikir bahwa dirinya lebih baik dari siapapun..

Inilah yang disebut takabur, salah satu penyakit hati yang banyak melanda manusia. Sadar tidak, kalau pernyataan ini sebenarnya pertama kali diucapkan oleh iblis saat Allah menyuruhnya bersujud pada Nabi Adam sebagai penghormatan? 


Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan. kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia" (HR. Muslim)





"Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, nafsu yang tidak kenyang, mata yang tidak menangis, dan doa yang tidak diangkat.." Amiin..


Hati itu ibarat taman. Semoga tamanku
berbunga indah seperti ini. :)
 Fauzia.

No comments:

Post a Comment