Januari, 5 2011
Dear aku,
Selamat pagi. Bagaimana tidurku semalam? Nyenyak? Ah, ya aku sedikit merasa kembung saat bangun pagi tadi. Mungkin karena kipas angin itu. Tapi Alhamdulillah sudah agak membaik sekarang.
Lalu, apa yang kamu lakukan saat pertama kali membuka mata? Sudahkah kamu membaca doa bangun tidur? Belum, aku jelas masih ingat aku malah membuka twitter. Hello aku, itu tidak ada gunanya. Kenapa aku selalu tidak bersyukur terlebih dahulu kepada Pencipta-ku? Bersyukur karena telah menhidupkan setelah mematikanku? Kenapa malah aku membuka twitter dan facebook yang bahkan akan membuatku lupa waktu untuk cepat-cepat berwudhu dan shalat subuh?
Kenapa aku selalu mendahulukan hal duniawi?
Hei aku, tidakkah kamu sadar, setiap aku membuka facebook dan twitter itu, aku akan mencari nama-nama yang tidak asing lagi, membuka profilnya dan membaca tulisan-tulisan mereka, dan mulai timbul rasa sedikit iri,sombong,dengki,dan hal-hal negative lainnya dalam hatiku? Kenapa aku terus-menerus melakukan seperti itu? Padahal aku tau kan, kalo itu tidak ada gunanya? Menghabiskan pulsa juga. Dan merusak hati. Aku itu kenapa sih?
Kenapa aku selalu berpikir kalau taman tetangga lebh hijau daripada taman sendiri?
Tau tidak aku, makin lama, aku makin sadar kalau aku malah menjadi tidak seperti aku sendiri. Aku selalu ingin hal-hal yang temanku punya. Ingin berpakaian seperti mereka, ingin tas seperti mereka, ingin berdandan seperti mereka. Kenapa juga aku tidak menjadi diriku sendiri saja? Menjadi unik. Menjadi plin-plan. Menjadi tidak peduli pada apa yang dilakukan mereka. Menjadi mayor pada ragaku dan jiwaku sendiri. Menjadi seksi acara pada kegiatanku hari ini.
Kenapa aku tidak berhenti melirik teman-temanku?
Tidakkah aku mengingat apa kata ibuku dan ayahku? Ibu yang selalu berkata tentang kata-kata kesabaran, kepedulian, ketidak-acuhan, keberanian dan ayah yang selalu mengingatkan tentang keikhlasan, sosialisasi, kemandirian, dan usaha sendiri. Tidakkah aku ingat itu? Tapi kenapa aku tidak mencoba mengikuti apa kata mereka? Kenapa aku tetap tidak sabar dengan hal-hal kecil, tidak peduli dengan apa yang orang lain rasakan, malah acuh dengan apa-apa yang orang lain pakai? Padahal ibuku tidak suka kalau aku seperti itu. Dan tentang keikhlasan itu? Ingat apa yang ayahku bilang? Kalau kamu memiliki sesuatu berilah, jangan disimpan. Jangan pelit. Karena setiap yang kamu keluarkan untuk orang lain akan diganti. Bukan oleh mereka yang aku beri, tapi oleh ALLAH. Jangan pernah takut dengan uang yang akan habis, karena uang memang pasti habis. Tapi, uang yang habis untuk memberi akan terasa lebih nikmat daripada uang yang habis untuk membeli. Nah aku, kenapa aku tidak melakukannya? Apakah aku takut kelaparan? Bukankah aku tau sendiri, bahwa ALLAH tidak pernah tidur? Bahwa semua rezeki hamba-hambanya telah diatur bahkan jauh sebelum kita terpikirkan ada.
Kenapa aku tidak mencoba berbuat baik kepada teman-temanku?
Aku-ku sayang. Pagi ini, aku menyadari sesuatu. Bahwa aku telah banyak berubah dari 5 tahun yang lalu. Dulu, aku ini cupu, tidak keren, tidak punya pekerjaan sambilan, tidak punya leptop, tidak semandiri sekarang, tidak berpikir bahwa punya dress akan membuatku gaya. Aku jelas berbeda sekali. Ibuku juga pernah bilang, kalau aku berubah banyak. Tapi aku tau, seberubah apapun aku beliau tetap akan mendoakanku yang terbaik. Tapi kenapa aku tidak membalas melakukan sesuatu yang sangat baik untuk ibuku? Kenapa aku tidak pernah mau memijatnya saat beliau capek setelah kerja? Aku egois sekali. Lalu tentang ayah, aku tau bagaimana keadaan ayah. Tentang hidup ayah yang pemberani dan usahanya yang tidak pernah kenal lelah. Tapi kenapa aku, terkadang, menuntut ayahku untuk melakukan sesuatu yang memang aku tau tidak bisa lagi dilakukannya? Kenapa aku begitu jahat?
Kenapa aku tidak mulai menyadari apa yang terjadi sekarang bukanlah apa yang terjadi kemarin?
Aku dan cinta.
Terlalu banyak yang aku tidak tau tentang hal ini. Tapi aku, sadarilah. Bahwa, cinta akan membawaku ketempat yang paling indah sekaligus tempat paling buruk. Bahwa berhati-hatilah dengan cinta, karena aku juga masih tidak tahu apa-apa tentangnya. Bahwa sekarang yang bisa aku lakukan adalah berterimakasih, memberi, tidak perlu lagi berharap banyak. Karena berharap kepada seorang mahluk yang masih berharap kepada sesuatu, tidak akan pernah pasti. Berharaplah kepada-NYA. Tentang semuanya.
Mulailah melakukan sesuatu yang baik, aku. . jika aku melakukan sesuatu yang baik, maka orang lain pun akan baik kepadaku..
No comments:
Post a Comment