My life is soooo great, how 'bout your life?
Hari ini aku sedang hidup di desa loh. Serius. Namanya desa Galuh timur kecamatan Tonjong kabupaten Brebes.
Pernah kesana?
*terdengar teriakan "beluuuuum"* :D
It's okay, ini juga kali pertama aku menginjakan kaki ditempat yang indah ini kok.
Sebenarnya, aku sedang KKN PBA. Kuliah Kerja Nyata Pemberantasan Buta Aksara. *and...what in the heaven is that??*
Mungkin, bagi sebagian mahasiswa yang kuliah di Universitas swasta atau PT selain PTN/ Universitas negeri akan merasa asing mendengar istilah ini. Tapi bagi aku yang memang kuliah di UNNES (Universitas Negeri Semarang) KKN ini jadi matkul wajib untuk mahasiswa semester 7.
Sebenarnya, KKN pun tidak semuanya PBA namun ada juga POSDAYA atau semacam pemberdayaan masyarakat begitulah.
Dan, angkatanku dapat program PBA ini.
Ah, sudahlah aku jadi bingung sendiri. :D
Pokoknya, mulai dari lusa sampai 43 hari kedepan aku akan menetap di rumahnya adiknya kepala desa Galuh Timur ini bersama 9 mahasiswa lainnya. Disini kami akan mencoba memberantas *aish bahasanya* buta aksara saja, tapi juga memberantas kemanjaan kami setelah lama hidup enak di kota dan mulai mencoba hidup sederhana ala desa.
Jujur saja, pertama kali datang kesini aku agak shock. Tempatnya luar biasa jauh dari jalan utama, belum lagi sepanjang jalan masuk desa ini isinya hanya kebon-kebon. D: Ditambah, sinyal modemku hanya mentok di EDGE! it's so puuurrrffeect.
Yah, namanya juga desa ya..
Tapi aku bersyukur rumah tempatku tinggal sekarang ini luar biasa. Bukan karena rumah ini memakai marmer ala rumah-rumah sinetron, bukan juga karena ibunya punya tivi lcd 29 inch dan jacuzzi. :D
Rumah ini luar biasa justru karena kesederhanaannya. Lantai yang masih menggunakan tegel berwarna hitam, bahkan semen yang dihaluskan untuk kamar mandi dan dapurnya. Rumah ini juga tidak punya tv, tembok kamar mandi pun hanya seleherku saja tingginya dan untuk penutup tidak ada pintu yang bisa dikunci melainkan hanya selembar tirai merah yang menutup sampai betis.
Luar biasa ya? :p
Lebih luar biasa lagi adalah ibu-bapak pemilik rumah. Bapak adalah petani kebun yang jam kerjanya bukan nine to five, tapi five to six. Lebih awal pergi dan telat pulang bukan karena macet tapi karena beliau harus jalan kaki selama 1 jam untuk sampai ke ladang dari rumah. Sementara Ibu masak dirumah untuk kami bersepuluh.
Aku bener-bener belajar luar biasa di Brebes. :)
Fellas doakan saja keberadaan kami di desa ini berguna ya. Nanti kalau sinyalnya sedang bagus, aku lanjutkan ceritanya.
So, see you next time.
Stay fierce and fab!
Fauzia.
No comments:
Post a Comment