PePe El

Sunday, August 7, 2011

Semester 6 baru saja selesai, sekarang berganti ke semester 7. Waktunya semua anak prodi pendidikan bersiap-siap untuk "dikirim" menunaikan kewajiban mereka sebagai calon pengajar:

PPL.

Dan karena aku juga dari prodi pendidikan, aku pun mulai siap-siap mental spiritual menghadapi PPL; dimana nantinya aku ditempatkan, dengan siapa saja, dan berapa lama. Oleh karena itulah, aku jadi memperpanjang doaku agar mendapat tempat terbaik bersama dengan orang-orang baik.
Selalu begitu doaku.

Sampai akhirnya, hari penentuan ploting PPL pun tiba. Tepat kemarin malam. Dan...
Gedubrak! *jatuh berguling-guling dari tingkat 3 gedung B3-kampusku*
Jujur aja, aku shock berat dengan hasilnya. Di web kemahasiswaan itu jelas-jelas tertulis aku ditempatkan di SMPN 2 Muntilan Kabupaten M-A-G-E-L-A-N-G.

Muntilan???
Magelang??

Muntilan yang itu kan? Magelang yang disana itu kan??
Jawabannya: IYA. The big IYA.

O, tentu saja aku tau Muntilan dimana. Sudah beberapa kali aku melewatinya, ketika aku pergi ke Jogja. Yah, intinya bagiku daerah itu cukup jauh dari Semarang dan sangat jauh dari Pekalongan, kotaku tercinta.

Dan, sebenarnya aku nangis darah. *lebay*
Shock, banget. Sedih, jelas. Ditempatkan disana berarti aku akan jarang pulang atau bahkan tidak pulang selama 2 bulan-an. Bakalan kangen sama rumah, bakalan kesepian karena jauh dari teman-teman juga, dan bakalan tidak "asik"-lah pokoknya. Itu pikiran pendekku.
Belum lagi saat aku lihat list teman-teman anggota PPL-ku. Tidak ada yang kenaaaaal, eh ada sih tapi tidak terlalu akrab, ada juga yang  sudah jarang bertemu.
*tambah nangis darah*

Aku jadi luar biasa sedih, jujur saja. Apalagi saat aku tahu kalau semua teman dekatku mendapat lokasi yang tidak terlampau jauh dari kos.
Tidak adil? Hahaha. Manusia, wajar kan kalau sempat terlintas kalimat tersebut.

Tapi, dasarnya aku ini pembohong kelas berat *LOL*. Atau apalah yang lebih keren-POKER FACE. Yap, karena pada dasarnya aku ini jago sekali poker face, aku pura-pura santai saja dengan semua hingar-bingar PPL ini. Ya, aku pura-pura tidak terpengaruh dengan hasil ploting ini. Aku tetep saja pasang muka-bodo-amat-mau-dapat-lokasi-di Ujung Kulon-sekalipun. Aku tetap cool. HAHAHA. Padahal dalam hati yaaaaa gitu deh.
Walaupun sempat terlintas banyak kalimat pertanyaan, kalimat protes, dan kalimat kekecewaan dalam otak super brilliant-ku ini, aku masih bisa mengendalikan diri. Setidaknya, aku sadar ini bukan salah mereka; sahabat-sahabat terbaikku. Ini semua murni karena nasib dan garis hidup. Aku tetap tidak punya hak untuk menguarkan kekecewaanku pada mereka.

Yah, mungkin Muntilan Kabupaten Magelang ini memang jawabanNYA. Jawaban dari doa-doaku tentang tempat terbaik. Dan mereka, teman-teman anggota PPLku adalah pelengkapnya. Lalu, apalagi sih yang ingin kamu keluhkan, Hei Risqi Fauzia?? *toyor jidat sendiri*
*angkat bahu*
Sudahlah, jangan cemaskan hal-hal yang belum terjadi. Jalani sajalah dahulu yang sudah ada ini.

Wah, bijak sekali diriku. Pantas dihadiahi nobel.

Dan, akhirnya hari ini aku pun pergi ke Muntilan bersama mereka. Melihat hal yang belum aku lihat  sebelumnya, menjabat tangan-tangan yang belum pernah tersentuh sebelumnya, dan banyak lagi hal-hal menarik. Sepanjang perjalanan aku jadi ingat puisi Imam Syafi'i yang pernah kubaca dibuku Negeri Lima Menara karya A. Fuadi.

Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman


Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup akan terasa setelah lelah berjuang

Aku melihat air yang menjadi rusak karena diam tertahan,


jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, keruh menggenang
Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tidak akan kena sasaran




Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan..

-Imam Syafi’i-

Merantau, Mengalir, Meninggalkan sarang, Berotasi, dan Berpindah adalah bagian dari hidup. Mau-tidak mau, terpaksa atau tidak, pasti tetap akan terjadi. Mereka itu yang akan membuat hidup bermakna, bukan?
Lagipula, PPL ini kan hanya 3 bulan.. Bersabar sedikit sajalah Fauzia-ku sayang. Nanti, setelah semua ini selesai, aku pasti akan bertemu sahabat-sahabatku lagi. Ya kan? :))


We're young and move-able! :p


Untuk semua anak-anak prodi pendidikan dimana pun berada,
tetap semangat!

 fauzia.

No comments:

Post a Comment